10 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S25+, Worth to Buy!
Belum lama ini Samsung Electronics Indonesia (SEIN) meluncurkan Galaxy S25 Series terbarunya di Tanah Air. Namun, Samsung Galaxy S25+ menjadi model paling worth to buy di antara model lain di serinya. Singkat saja, ponsel ini lebih murah dari Galaxy S25 Ultra, tetapi spesifikasi yang ditawarkan masih di atas Galaxy S25 reguler. Tentu ini menjadi opsi terbaik jika budget Anda kurang untuk mendapatkan model Ultra.
Perihal performa, Samsung Galaxy S25+ mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite octa-core ditandemkan memori RAM 12 GB yang sudah cukup luas. Selain itu, ponsel ini juga hadir dengan layar imersif dengan panel Dynamic AMOLED 2X serta didukung refresh rate 120Hz yang mulus. Untuk dayanya, Samsung Galaxy S25+ ditopang dengan baterai berkapasitas 4900 mAh lengkap dengan fitur pengisian cepat 45W.
Meski worth to buy, tidak berarti Samsung Galaxy S25+ luput dari kekurangan. Nah, dalam ulasan kali ini akan dibahas terkait kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy S25+ yang bisa Anda simak melalui artikel di bawah ini.
Kelebihan Samsung Galaxy S25+
1. Desain Bodi Minimalis dengan Sertifikasi IP68 dan Armor Aluminium
Secara desain, Samsung Galaxy S25+ memang tak jauh beda, atau malah terlihat mirip. Hal ini memang sebuah fakta, bahkan jika disandingkan, Anda mungkin bakal melihat ponsel yang sama. Sebab, ponsel ini masih menyimpan tiga kameranya langsung di atas bodi dan disusun secara vertikal.
Untuk varian warnanya, smartphone flagship terbaru dari Samsung ini menawarkan empat opsi pilihan warna yaitu Navy, Icyblue, Silver Shadow, dan Mint.
Salah satu yang mungkin berbeda dari generasi sebelumnya adalah ketebalan dan bobotnya.Samsung Galaxy S25+ kini punya ketebalan 7,3 mm saja dengan bobot 190 gram. Lebih tipis dari Galaxy S24+ yang punya ketebalan 7,7 mm dengan bobot 196 gram.
Tak cukup sampai disitu saja, Samsung Galaxy S25+ pun telah mengantongi sertifikasi IP68 yang menandakan perangkat memiliki ketahanan terhadap air 30 menit dalam kedalaman 1,5 meter dan tahan di lingkungan debu.
2. Layar Dynamic LTPO AMOLED 2X QHD 120Hz
Samsung Electronics Indonesia (SEIN) mempersenjatai smartphone premium Samsung Galaxy S25+ dengan layar sentuh punch hole berukuran 6,7 inci dengan panel Dynamic LTPO AMOLED 2X (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) yang mengusung resolusi QHD+ atau 1440 x 3120 piksel yang menawarkan kerapatan mencapai 513 ppi (pixel per inch) dengan tingkat kecerahan puncak hingga di angka 2600 nits (peak).
Hal menarik lain dari kemampuan layarnya ini adalah refresh rate yang lebih adaptif. Samsung Galaxy S25+ bisa mengatur atau mengadaptasikan refresh rate-nya dari 1 sampai 120Hz. Refresh rate adaptif ini nantinya akan berpengaruh pada ketahanan dayanya. Sebab, makin rendah refresh rate maka makin sedikit juga daya baterai yang digunakan.
Ini juga dilengkapi oleh fitur Eye Comfort Shield guna mengurangi pancaran cahaya biru pada layar agar mata pengguna tidak mudah lelah. Bahkan, layarnya juga dibekali proteksi antigores berupa Corning Gorilla Glass Victus 2.
Itu juga sudah didukung sertifikasi Widevine L1 untuk aktivitas menonton di resolusi Full HD pada platform Netflix, serta sudah mengantongi sertifikasi HDR10+ untuk rentang dinamis yang lebih luas.
3. Kinerja Kelas Atas dari Snapdragon 8 Elite for Galaxy
Snapdragon 8 Elite menjadi chipset terbaik dengan performa tinggi dari Qualcomm per tahun 2025 ini. Beberapa smartphone flagship juga turut menggunakannya lantaran menawarkan kinerja maksimal, seperti Xiaomi 15 Pro, iQOO 13, ASUS ROG Phone 9 Series, Realme GT 7 Pro, hingga Red Magic 10 Pro Series.
Berbeda dengan ponsel flagship lain, Samsung Galaxy S25+ Series hadir dengan Snapdragon 8 Elite khusus. Samsung menyebutnya Snapdragon 8 Elite for Galaxy dengan dual-core pada CPU yang mengalami overclock. Performa CPU (Central Processing Unit) yang dimilikinya diklaim memiliki peningkatan hingga 45 persen, 48 persen untuk GPU, dan 68 persen untuk NPU.
Untuk lebih detailnya, Snapdragon 8 Elite for Galaxy mengusung prosesor octa-core yang terdiri dari dual-core Oryon V2 Phoenix L dengan clock speed 4,47 GHz dan hexa-core Oryon V2 Phoenix M dengan clock speed 3,53 GHz, serta dipadukan dengan GPU (Graphics Processing Unit) memadai dari Adreno 830.
Guna mengoptimalkan performanya, Samsung Galaxy S25+ hadirkan storage yang sangat lega. RAM-nya berkapasitas 12 GB LPDDR5x dengan penyimpanan internal berkapasitas 256 GB dan 512 GB.
Pada pengujian Benchmark-nya, Snapdragon 8 Elite for Galaxy pada Galaxy S25+ ini mampu mencetak skor AnTuTu v10 hingga 2.133.477 poin. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya adalah 3100 poin untuk single-core dan 9669 poin untuk multi-core-nya. Kemudian pada 3DMark Wild Life Extreme mendapat skor 6601 poin.
4. Kemampuan Software Kamera Lebih Canggih
Apabila dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Galaxy S24+, lagi-lagi tidak ada perubahan pada spesifikasi kameranya. Samsung Galaxy S25+ masih memanfaatkan kamera utama berkekuatan 50 MP pada bukaan aperture f/1.8 dan focal lenght 24 mm. Sensor kameranya berukuran 1/1.56 inci yang diperkuat fitur phase detection autofocus dan OIS (Optical Image Stabilization).
Kemudian terdapat kamera ultrawide berkekuatan 12 MP pada bukaan aperture f/2.2 dan focal lenght 13 mm. Kamera ini pun telah didukung Super Steady Video guna melakukan vlogging. Sudut pandangnya cukup luas yaitu 120 derajat.
Terakhir, ada kamera telefoto berkekuatan 10 MP pada bukaan aperture f/2.4 dengan focal length 67mm, kemampuan pemotretan jarak jauhnya pun didukung optical zoom hingga 3x. Menariknya lagi, ada fitur phase-detection autofocus dan OIS (Optical Image Stabilization).
Perihal perekaman videonya, Samsung Galaxy S25+ mampu merekam hingga resolusi 8K dengan 30fps. Dukungannya meliputi HDR10+, stereo surround recorder, dan gyro-EIS. Ada satu fitur tambahan yaitu 10-bit HDR untuk reproduksi warna lebih maksimal.
Menilik pada bagian depan, smartphone flagship terbaru dari Samsung ini mengandalkan kamera selfie berkekuatan 12 MP pada bukaan aperture f/2.2 yang didukung dual pixel phase-detection autofocus. Resolusi video maksimalnya bisa mencapai 4K@60fps.
Sektor kamera depan juga kedapatan fitur AI Audio Eraser. Fitur ini mampu menyesuaikan audio pada video dengan cerdas.
5. Adanya Galaxy AI yang Canggih
Salah satu peningkatan yang paling mengesankan dari Galaxy AI ini adalah sudah mendukung penggunaan bahasa sehari-hari. Adapun fitur Galaxy AI utama yang ditawarkan adalah Now Brief atau Now Bar, AI Agents meliputi perkembangan dari Circle to Search, AI Select, Gallery Control, hingga Cross-app Action.
Now Brief atau Now Bar mampu merangkum semua berita atau informasi yang Anda butuhkan. Misalnya pagi hari, fitur ini menampilkan kondisi Anda tidur, informasi cuaca, berita terkini, atau pertandingan klub bola yang mungkin terlewat.
Kemudian Now Bar memiliki fungsi yang muncul di lock screen dan fokus ke acara atau aplikasi yang baru digunakan. Fitur ini dapat menampilkan musik, petunjuk arah dari Google Maps, jadwal meeting, hingga live score.
Dari banyaknya fitur AI yang dihadirkan di seri ini, terdapat beberapa fitur yang cukup menarik bagi pengguna. Pertama yaitu Circle to Search. Fitur ini memiliki cara kerja yang sangat mirip dengan Google Lens. Bedanya, Anda tidak perlu membuka atau memotret benda atau objek yang akan dicari. Pasalnya, Anda hanya perlu mencoret benda tersebut kemudian hasil pencariannya akan langsung ditampilkan.
Kemudian ada AI Select yang mampu menganalisa konten pada layar dengan lebih rinci. Bahkan, Anda bisa membuat GIF dengan mudah dengan menggunakan fitur AI ini.
Fitur lain yang termasuk ke AI Agents adalah Gallery Controll. Dengan bahasa biasa sehari-hari, Anda bisa meminta AI untuk menampilkan foto tertentu, misal foto mendaki ke gunung di malam hari, foto menggunakan baju berwarna biru, dan sebagainya.
Terakhir ada Cross-app Action yang berfungsi melakukan tugas yang lebih kompleks dan melibatkan atau berinteraksi dengan aplikasi lain.
6. Punya Konektivitas dan Sensor yang Unggul
Samsung Galaxy S25+ masih dibekali konektivitas lengkap dan unggul di kelasnya. Misalnya konektivitas 5G yang sudah disematkan untuk meningkatkan kecepatan dalam berinternet.
Menariknya, ponsel ini pun sudah dibekali Wi-Fi 7. Jenis yang sama yang digunakan model lain di serinya, termasuk model Ultra. Jenis Wi-Fi ini pastinya punya koneksi yang lebih stabil dengan latensi super rendah dibandingkan jenis Wi-Fi lain di bawahnya.
Berada di segmen flagship Samsung, seri ini juga menyematkan fitur Samsung DeX dan Wireless DeX. Fitur ini mampu mengubungkan ponsel dengan monitor eksternal dan mouse atau keyboard. Dengan begitu, aktivitas multitasking lainnya bisa dilakukan dengan mudah.
Untuk konektivitas lainnya, Samsung Galaxy S25+ mendukung NFC multifungsi, port USB Type-C 3.2 yang mendukung display port. Sensornya pun lengkap, seperti sensor sidik jari di bawah layar berjenis ultrasonic, accelerometer, proximity, compass, barometer, dan gyro hardware.
7. Didukung Fitur Ultra-Wideband (UWB)
Satu sensor yang kurang dari Samsung Galaxy S25, terdapat di Galaxy S25+. Apa lagi kalau bukan Ultra Wideband (UWB). Ini membuatnya makin mirip dengan model Ultra-nya, tetapi dengan harga yang lebih murah.
Ultra Wideband sendiri merupakan teknologi nirkabel berbasis gelombang radio. UWB ini bisa digunakan untuk melacak keberadaan dan pergerakan benda lain secara lebih akurat dan real-time.
Dengan bantuan aksesoris bernama Galaxy SmartTag yang ditempelkan atau diselipkan pada sebuah benda, maka benda tersebut bisa dilacak keberadaannya melalui sensor UWB. Akurasinya pun bisa mencapai hingga hitungan jarak 10 cm.
Adapun teknologi UWB juga bisa digunakan untuk membuka kunci mobil. Dengan aplikasi SmartThings, pengguna bisa langsung menerima notifikasi melacak keberadaan kunci yang hilang serta menyalakan mobil dengan otomatis.
8. Jaminan Upgrade OS Sampai 7 Tahun
Samsung Galaxy S25 Series, termasuk model Galaxy S25+ sudah langsung menggunakan Android 15 dengan antarmuka One UI 7. Sebagai ponsel flagship, tentu Samsung Galaxy S25+ membawa jaminan upgrade dengan waktu yang terbilang sangat lama yaitu hingga tujuh tahun atau tujuh kali.
Artinya, Samsung Galaxy S25+ ini bakal mendapatkan upgrade hingga Android 22 pada tahun 2032 mendatang.
Dengan catatan, penamaan Android akan tetap berurutan. Sedangkan untuk update security patch biasanya lebih lama setahun, artinya sampai delapan tahun ke depan.
9. Kapasitas Baterai 4900 mAh + Fast Charging 45W
Lanjut ke sektor stamina, Samsung Galaxy S25+ mengandalkan baterai berkapasitas 4900 mAh. Menurut GSM Arena, ponsel ini mampu bertahan sekitar 18 jam 12 menit untuk streaming video di YouTube. Sedangkan ketika untuk melakukan aktivitas biasa seperti browsing, menonton video, hingga scrolling media sosial. Smartphone ini bisa bertahan seharian penuh dengan sekali pengisian daya saja.
Akan tetapi, satu hal yang cukup disayangkan pada Samsung Galaxy S25 Series ini adalah tidak menggunakan baterai berjenis Si/C (Silicon Carbide).
Sebab, beberapa smartphone flagship di kelas yang sama tampak sudah mulai menggunakan meninggalkan baterai berjenis Lithium Ion.
Untuk pengisian dayanya, Samsung Galaxy S25+ masih mengandalkan fitur pengisian cepat 45W dan reverse wireless 4,5W.
Kekurangan Samsung Galaxy S25+
1. TIdak Dibekali Kepala Charger
Sudah menjadi tren baru dari ponsel flagship untuk tidak menyertakan kepala casan di dalam kotak pembelian. Bukan hanya flagship saja, ponsel mid-range juga ikut serta untuk tidak menyertakan casan di dalam kotak pembelian.
Awal mulanya tren ini dilakukan oleh perusahaan Apple dengan alasan mengurangi jejak karbon, yang menyarankan konsumen untuk menggunakan casan dari ponsel Apple sebelumnya.
Dengan seiring berjalannya waktu brand Samsung, Xiaomi dan lain sebagainya juga turut serta melakukan hal serupa. Oleh karena itu, jika Anda ingin membeli Samsung Galaxy S25+ pastikan memiliki bujet lebih untuk membeli kepala casan tersebut.
Spesifikasi Samsung Galaxy S25+
- Rilis di Indonesia : Januari 2025
- Warna : Navy, Icyblue, Silver Shadow, dan Mint
- Dimensi : 158.4 x 75.8 x 7.3 mm
- Berat : 190 gram
- Layar : Dynamic LTPO AMOLED 2X berukuran 6,7 inci yang mengusung resolusi QHD+ 1440 x 3120 piksel, kerapatan 513 ppi (pixel per inch), 2600 nits (peak), refresh rate 120Hz, Always-on Display, HDR10+
- Chipset : Qualcomm SM8750-AB Snapdragon 8 Elite (3 nm), Octa-core (2x4.47 GHz Oryon V2 Phoenix L + 6x3.53 GHz Oryon V2 Phoenix M)
- Grafis : Adreno 830
- Sistem Operasi : Android 15, One UI 7
- Memori : 12/256 GB, 12/512 GB
- Kamera Belakang : 50 MP, f/1.8, 24mm (wide), 1/1.56", 1.0µm, dual pixel PDAF, OIS + 10 MP, f/2.4, 67mm (telephoto), 1/3.94", 1.0µm, PDAF, OIS, 3x optical zoom + 12 MP, f/2.2, 13mm, 120˚ (ultrawide), 1/2.55" 1.4µm, Super Steady video, Video:8K@24/30fps, 4K@30/60fps, 1080p@30/60/120/240fps, 10-bit HDR, HDR10+, stereo sound rec., gyro-EIS
- Kamera Depan : 12 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/3.2", 1.12µm, dual pixel PDAF, 4K@30/60fps
- Audio : Stereo speaker
- Baterai : Li-Ion 4900 mAh, non-removable, 45W wired, wireless 15W, reverse wireless 4.5W
- Konektivitas : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e/7, tri-band, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.4, A2DP, LE, GPS, GLONASS, GALILEO, QZSS, NFC, UWB, USB Type-C 3.2, DisplayPort 1.2, OTG
- Sensor: Fingerprint (under display, ultrasonic), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer
Harga Samsung Galaxy S25+
Samsung Galaxy S25+ merupakan salah satu smartphone flagship Samsung terbaru di tahun 2025 yang menggunakan SoC (System on Chip) Qualcomm Snapdragon 8 Elite for Galaxy serta dibekali beragam fitur AI (Artificial Intelligence) yang canggih. Harga smartphone Samsung Galaxy S25+ terbaru di Indonesia sejak awal peluncurannya adalah Rp17.999.000 rupiah untuk varian RAM 12 GB dan 256 GB. Sedangkan varian RAM 12 GB dan 512 GB dibanderol dengan harga Rp19.999.000 rupiah.